Jumat, 18 Mei 2012

Fenomena Kebakaran Hutan Di Indonesia


Dampak Kebakaran Hutan

Di beberapa daerah  tanah air Kebakaran Hutan seolah menjadi salah satu macam dari bencana alam yang meresahkan masyarakat. Kenapa dikatakan bencana alam? Sebab sepertinya kita telah menganggap musibah ini terjadi sebagai suatu bentuk rutinitas di daerah tertentu. Sebutlah Riau, dengan luas hutan yang dahulunya cukup diperhitungkan, lambat laun karena musibah ini terjadi secara terus menerus, alhasil luas hutan di Riau semakin berkurang.

Di Indonesia sebenarnya akan lebih tepat jika kebakaran hutan bukan dikatakan sebagai kebakaran. Sebab kesan maknanya seolah tidak disengaja. Fakta yang kerap terjadi di lapangan adalah proses kebakaran hutan itu nyata-nyata dilakukan secara sengaja oleh pihak tertentu. Oleh sebab itu lebih layak dikatakan bencana pembakaran hutan bukan?   

Bencana pembakaran hutan ini akan berdampak serius pada kondisi kesehatan udara daerah bersangkutan. Pekanbaru misalnya sebagai ibu kota Propinsi Riau merupakan kawasan yang sangat rawan terkena dampak pencemaran asap akibat pembakaran hutan. Di kawasan lain yang masih memiliki kawasan hutan yang cukup luas seperti Kalimantan, bencana ini pun kerap terjadi.

Tak hanya meresahkan masyarakat dalam negeri, negara jiran pun turut merasakan dampak dari bencana ini. Singapura dan Malaysia merupakan negara yang sangat sering menerima produk ekspor asap kita.

Bencana kebakaran hutan akan memberikan banyak pengaruh buruk pada masyarakat setempat. Selain memperburuk kesehatan, keberadaan kabut asap juga akan mengganggu sistem penerbangan bandara daerah terkait. Akibatnya tak jarang jadwal penerbangan ditunda atau bahkan dibatalkan karena gangguan asap tadi.

Penyebab Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan yang terjadi hampir setiap tahun di berbagai kawasan di tanah air sebenarnya tak lain disebabkan oleh ulah manusia-manusia Indonesia itu sendiri. Kurangnya kesadaran untuk menjaga lingkungan menyebabkan sebagian masyarakat kita ceroboh dalam menjaga kelestarian kekayaan alam yang dititipkan Tuhan untuk kesejehteraan manusia itu sendiri.
Di Amerika, kejadian kebakaran hutan hanya berlangsung selama puluhan tahun sekali, itu pun terjadi diakibatkan faktor alam. Misalnya angin atau pun cuaca. Cuaca yang cukup panas akan menyulut proses oksidasi reranting pohon kering yang saling bergesekan. Akibat gesekan ini muncul percikan api, dan terjadilah kebakaran tersebut.
Adapun beberapa hal penyebab terjadi kebakaran hutan yang fatal di tanah air hingga berdampak pada musibah asap diantaranya disebabkan oleh hal-hal berikut:

1.  Pembukaan area perkebunan
Salah satu hal yang menjadi faktor kebakaran hutan di tanah air adalah pembukaan kawasan hutan yang ditujukan untuk area perkebunan. Di Riau biasanya pembakaran hutan dilakukan untuk membuka kawasan perkebunan kelapa sawit. Pembakaran hutan ini biasanya dilakukan saat musim kemarau oleh perusahaan tertentu dan berlangsung cukup lama.
Proses kerja yang tidak profesional menyebabkan jumlah asap yang dihasilkan dari proses pembakaran tidak dapat dikendalikan. Tidak adanya sikap tegas dari pemerintah untuk  mengantisipasi hal ini menyebabkan kondisi ini terus terjadi setiap tahun dan berlarut-larut. Bahkan lagi-lagi terkadang kita latah menyebut bencana ini sebagai musim, musim asap yang mengiringi musim kemarau.

2. Kecerobohan warga
Musim kemarau adalah kesempatan bakar-bakar, begitu mungkin pemikiran sebagian penduduk yang terbiasa membersihkan lahan mereka dengan cara membakar. Hal ini tidak hanya dilakukan oleh orang seorang saja, bahkan terjadi dalam jumlah yang besar. Akibatnya, berkumpullah asap hasil pembakaran hutan yang dilakukan oleh perusahaan untuk pembukaan kawasan perkebunan dengan asap hasil kecerobohan masyarakat.
Akumulasi asap ini sulit untuk dihentikan sebab musim kemarau yang sedang terjadi. Dan pemerintah pun barulah sibuk menanganinya dengan proses pembuatan hujan buatan. Sebenarnya akan lebih bijak jika kita mengantisipasi musibah ini ketimbang mengobati kondisi tersebut. Perlu ada upaya tegas dari pemerintah untuk mengatasi sikap-sikap tak bertanggung jawab warganya.

Tidak ada komentar: