Sabtu, 12 Mei 2012

Perkembangan Tatanan Tektonik Indonesia


Perkembangan Tatanan Tektonik Indonesia
Pada 50 juta tahun yang lalu (Awal Eosen), setelah benua kecil India bertubrukan dengan Himalaya, ujung tenggara benua Eurasia tersesarkan lebih jauh ke arah tenggara dan membentuk kawasan Indonesia bagian barat. Saat itu kawasan Indonesia bagian timur masih berupa laut (laut Filipina dan Samudra Pasifik). Lajur penunjaman yang bergiat sejak akhir Mesozoikum di sebelah barat Sumatera, menyambung ke selatan Jawa dan melingkar ke tenggara – timur Kalimantan – Sulawesi Barat, mulai melemah pada Paleosen dan berhenti pada kala Eosen.
Pada 45 juta tahun lalu. Lengan Utara Sulawesi terbentuk bersamaan dengan jalur Ofiolit Jamboles. Sedangkan jalur Ofiolit Sulawesi Timur masih berada di belahan selatan bumi. Pada 20 jutatahun lalu benua-benua mikro bertubrukan dengan jalur Ofiloit Sulawesi Timur, dan Laut Maluku terbentuk sebagai bagian dari Lut pilipina. Laut Cina Selatan mulai membuka dan jalur tunjaman di utara Serawak – Sabah mulai aktif. Pada 10 juta tahun lalu, benua mikro Tukang Besi – Buton bertubrukan dengan jalur Ofiolit di Sulawesi Tenggara, tunjaman ganda terjadi di kawasan Laut Maluku, dan Laut Serawak terbentuk di Utara Kalimantan. Pada 5 juta tahun lalu, benua mikro Banggai-Sula bertubrukan dengan jalur ofiolit Sulawesi Timur, dan mulai aktif tunjangan miring di utara Irian Jaya-Papua Nugini.
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan lain untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi. Tabel periode geologi yang ditampilkan di halaman ini disesuaikan dengan waktu dan tatanama yang diusulkan oleh International Commission on Stratigraphy dan menggunakan standar kode warna dari United States Geological Survey.
Bukti-bukti dari penanggalan radiometri menunjukkan bahwa bumi berumur sekitar 4.570 juta tahun. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode. Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya ditandai dengan peristiwa besar geologi atau paleontologi, seperti kepunahan massal. Sebagai contoh, batas antara zaman Kapur dan Paleogen didefinisikan dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan baerbagai spesies laut. Periode yang lebih tua, yang tak memiliki peninggalan fosil yang dapat diandalkan perkiraan usianya, didefinisikan dengan umur absolut.
Erosi adalah peristiwa pengikisan tanah oleh angin, air atau es. Erosi dapat terjadi karena sebab alami atau disebabkan oleh aktivitas manusia. Penyebab alami erosi antara lain adalah karakteristik hujan, kemiringan lereng, tanaman penutup dan kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas air ke dalam lapisan tanah dangkal. Erosi yang disebabkan oleh aktivitas manusia umumnya disebabkan oleh adanya penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan.
Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.

VULKANISME
Magma adalah lelehan batuan dibawah permukaan Bumi. Oleh karena magma cair tidak sepejal (dense) batuan disekitarnya yang padat (solid), dan kenyataannya lebih mudah bergerak, begitu terbentuk, naik ke permukaan. Magma yang mencapai permukaan melalui pipa kepundan kita namakan gunung-api (volcano).
Gunung berapi atau gunung api dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat dia meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Purwodadi, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar menyebut fenomena di Kuwu tersebut dengan istilah Bledug Kuwu
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin bertukar menjadi separuh aktif, menjadi padam, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu menjadi padam dalam waktu 610 tahun sebelum bertukar menjadi aktif semula. Oleh itu, sukar untuk menentukan keadaan sebenarnya sesuatu gunung berapi itu, apakah sesebuah gunung berapi itu berada dalam keadaan padam atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kemusnahan oleh gunung berapi disebabkan melalui pelbagai cara seperti berikut:
  1. Aliran lava.
  2. Letusan gunung berapi.
  3. Aliran lumpur.
  4. Abu.
  5. Kebakaran hutan.
  6. Gas beracun.
  7. Gelombang tsunami.
  8. Gempa bumi.

Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya :
Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), terkadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.
Perisai
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
Kaldera
Suatu cekungan melingkar, berdinding terjal/hampir tegak, bergaris tengah sekitar 1 km atau lebih.  Terbentuk oleh runtuhnya permukaan batuan akibat erupsi dan kosongnya dapur magma.

Klasifikasi gunung berapi di Indonesia
      1.            Tipe A
Gunung berapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
      2.            Tipe B
Gunung berapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara.
      3.            Tipe C
Gunung berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.

KEGEMPAAN
Gempa bumi berlaku setiap hari di bumi, namun kebanyakannya adalah kecil dan tidak menyebabkan apa-apa kerosakan. Gempa bumi kecil juga akan mengiringi gempa bumi besar, dan boleh berlaku sama ada sebelum atau selepas gempa bumi besar tersebut. Ia dipanggil gempa susulan.
Ahli seismologi mengkaji bahagian gempa bumi seperti geseran pada garisan memanjang yang mengakibatkan gempa bumi, apa yang berlaku pada permukaan bumi, bagaimana tenaga bergerak dari dalam bumi ke permukaan bumi dan bagaimana tenaga ini menyebabkan kemusnahan.
Dengan mengkaji bahagian dan proses pembentukan gempa bumi, ahli seismologi mengetahui kesan dan bagaimana meramal kemunculan agar kemusnahannya tidak begitu ketara.
         Skala kuat gempa dibuat oleh Richter, dalam skala numerik (M) dari 1 sampai 10 (logaritmik).
            M = log X/T + Y  dimana :
            X = amplitudo gelombang, T = periode osilasi, Y = faktor koreksi ditentukan dari interval S – P. X/T = energi yang sampai ke seismograf.
         Tiap naik 1 unit skala berarti magnitutnya 10 kali lebih besar.
         Gempa terbesar yang pernah terjadi berskala 8.6 sampai 9.
            - Energi yang dilepaskan sama dengan 10.000 bom atom di Hirosima.

Bahaya Gempa
Ada 6 hal utama :
            -  Guncangan gelombang permukaan menghancurkan bangunan
            -  Terjadi sesar di permukaan.
            -   Kebakaran.
            -   Tanah longsor.
            -   Liquefaction, batuan jenuh air menjadi massa cair, amblesan.
            -   Tsunami

Studi Sumber Gempa
l      Bila gerak pertama gelombang P yang datang mendorong seismometer keatas, berarti gerak sesar pada fokus gempa kearah seismometer.
l      Bila kebawah, tentunya kebalikannya.
l      Gelombang S dan gelombang permukaan juga memberikan gejala slip gempa dan orientasi sesar dan dapat dipergunakan sebagai estimasi gerak pada fokus gempa

Gempa bumi tektonik
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan tenaga yang terhasil daripada geseran batuan di keretakan memanjang sepanjang batuan sempadan plat tektonik. Tenaga dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenali sebagai kecacatan tektonik. Kesan ini adalah seperti gelang getah ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.


TATA SURYA
Tata surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya.
Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225–250 juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20–25 kali dari semenjak terbentuk.
Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang setara tata surya, yang mempunyai garis pusat setahun kecepatan cahaya, ditandai adanya taburan komet yang disebut awan Oort. Selain itu juga terdapat awan Oort berbentuk piring di bagian dalam tata surya yang dikenali sebagai awan Oort dalam.
Disebabkan oleh orbit planet yang membujur, jarak dan kedudukan planet berbanding kedudukan matahari berubah mengikut kedudukan planet di orbit.

Daftar jarak planet
Daftar planet dan jarak rata-rata planet dengan matahari dalam tata surya adalah seperti berikut:
57,9 juta kilometer        ke Merkurius
108,2 juta kilometer      ke Venus
149,6 juta kilometer      ke Bumi
227,9 juta kilometer      ke Mars
778,3 juta kilometer      ke Jupiter
1.427,0 juta kilometer   ke Saturnus
2.871,0 juta kilometer   ke Uranus
4.497,0 juta kilometer   ke Neptunus

Terdapat juga lingkaran asteroid yang kebanyakan mengelilingi matahari di antara orbit Mars dan Jupiter.
Karena rotasinya terhadap sumbu masing-masing, garis khatulistiwa menjadi lingkar terpanjang yang terdapat di setiap planet dan bintang.

SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
Endapan Mineral adalah setiap volume batuan yang mengandung pengayaan satu atau lebih mineral.
Sumberdaya Mineral
       Endapan Mineral adalah setiap volume batuan yang mengandung pengayaan satu atau lebih mineral.
       Karakteristik endapan mineral yang jelas : 
        Keberadaan mineral-mineral terpakai terbatas dan hanya dijumpai pada tempat-tempat tertentu dalam kerak Bumi.
        Jumlah cadangan mineral tertentu pada satu tempat/negara juga terbatas. Jarang diketahui dengan persis.
        Endapan-endapan mineral dikuras oleh penambangan dan akhirnya habis (exhausted).
        Endapan mineral tidak terbarukan

Karakteristik endapan mineral yang jelas
Keberadaan mineral-mineral terpakai terbatas dan hanya dijumpai pada tempat-tempat tertentu dalam kerak Bumi. Jumlah cadangan mineral tertentu pada satu tempat/negara juga terbatas. Jarang diketahui dengan persis. Endapan-endapan mineral dikuras oleh penambangan dan akhirnya habis (exhausted).
         Bijih (ore), ekonomi, kelompok mineral-mineral yang salah satu atau lebih dapat diekstrak menjadi ekonomis.
         Endapan mineral (mineral deposit), geologi.
         Masalah ekonominya, bijih harus ditemukan, ditambang, dan memrosesnya semurah mungkin.

Kadar bijih terendah yang pernah ditambang sekitar 0.5 persen tembaga—dan dilakukan hanya selama harganya tinggi.

Sumber Energi
Penggunaan energi dapat dikelompokkan menjadi :
      1.            Transportasi.
      2.            Penggunaan Domestic.
  3.          Industri (semua pabrik dan pemrosesan raw material ditambah pertumbuhan bahan makanan/ pertanian.

Tidak ada komentar: