Jumat, 18 Mei 2012

PERAN GEOGRAF DALAM MEMBANGUN BANGSA INDONESIA

PERAN GEOGRAF DALAM MEMBANGUN BANGSA INDONESIA

PERAN GEOGRAF DALAM MEMBANGUN BANGSA
(Indonesia butuh Geograf, Geograf mampu memandang luas Bangsa Indonesia)
Tugas mata kuliah pengantar geografi oleh Sarono prodi Kartografi Pengindraan Jauh UGM 2010

                         Indonesia adalah negara kepulauan negara yang memiliki beribu pulau dan lebih dari setengah nya adalah lautan, dengan terpisah nya banyak pulau dari pulau lain oleh daratan maka bukan tindakan yang mudah untuk mempersatukan bangsa ini. Banyak nya suku yang ada di Indonesia semakin memperkuat negara Indonesia sebagai bangsa yang majemuk bangsa yang memiliki banyak keragaman. Dari satu daerah kedaerah lain, dari satu kawasan ke kawasan lain , dari satu wilayah ke wilayah lain akan dijumpai beragam budaya yang berbeda-beda. Hingga suatu syair tercipta " Dari sabang sampai merauke berjajar pulau-pulau sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia" yang jadi pertanyaan siapa yang mempersatukan bangsa yang begitu majemuknya ini? Bukan perkara mudah untuk membuatnya dalam satu kesatuan sebagai bangsa yang besar. Lalu siapa yang dapat mempersatukan? Bung Karno kah? Dalam salah satu pidatonya menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah Bangsa yang besar, bangsa yang memiliki banyak pulau dan budaya sehingga perlu adanya ahli untuk menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang besar di mata dunia.                  Maka semenjak itu berkumandang yang namanya Geografi Regional Indonesia dalam sistem pembelajaran di Indonesia, Tapi sekarang masih adakah hal tersebut? Entah faktor politik apa yang di pakai di masa sekarang ini hingga pemersatu bangsa di jadikan nomor kesekian dalam prioritas bangsa. Namun memang bukan Geografi Regional Indonesia yang sekarang dibutuh kan oleh bangsa ini melainkan GEOGRAF SEJATI lah yang sangat di butuhkan oleh bangsa modern yang memiliki berbagai kemajemukan seperti Indonesia saat ini.
Apabila Bung Karno masih hidup atau ada Bung Karno dalam negeri ini pasti beliau akan berkata bahwa bangsa ini rindu akan geograf rindu akan kualitas seorang geograf dalam membangun bangsa Indonesia menjadi bangsa yang satu bangsa yang cinta akan Indonesia dan Bangsa yang besar di mata dunia. Sebesar itukah penting nya seorang geograf dalam membangun bangsa ini, tentu saja benar. Seorang geograf punya akan skill kewilayahan, punya totalitas dalam analisis keruangan, luas akan pandangan keragaman budaya, kaya akan wawasan dan teori-teori sosial kemasyarakatan, dan tentunya penuh akan jawaban mengenai permasalah yang dialami bangsa Indonesia.
                      Memahami mengenai masalah yang dialami bangsa ini akan sangat komplek dan perlu seorang yang mampu memanagement semuanya sehingga semua masalah dapat diselsesaikan sesuai porsi dan tatacara yang tepat dan akurat. Seorang geograf memiliki apa yang semua yang diharap kan , sekarang mampukah geograf yang hanya sekian persen dari ahli di Indonesia mengangkat bangsa ini menjadi bangsa raksasa di dunia. Seorang geograf akan menerapkan pola berfikir yang tepat dalam menangani sebuah masalah, dari geograf question sampai analisi pola keruangan.  Mengkaji masalah yang ada di suatu negara pastinya akan memulai dari pemerintahan itu sendiri, karena suatu pusat pengaturan suatu negara terletak pada suatu pusat atau inti yaitu pemerintahan, kemudian akan akan menuju semakin keluar hingga masalah kemasyarakatan.



(gambar tidak di up load)








Ilustrasi sentralitas pemerintahan di suatu negara

Pemerintahan
                 Segala sesuatu pasti memiliki pusat atau inti yang mengatur segala yang ada di luar, seperti hal nya suatu negara didalamnya pasti ada yang mengatur yaitu pemerintahan. Meskipun bangsa Indonesia menganut sistem demokrasi dimana rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi namun perlu di pahami bahwa rakyat dapat memliki kekuasaan tertinggi tentunya karena ada sistem pemerintahan yang mendukung. Pada kenyataannya sistem pemerintahan yang ada saat ini justru membuat rakyat semakin menderita, membuat para tikus-tikus pemerintahan semakin gemuk. Rakyat semakin menderita dan penuh akan tipu daya KKN di sana-sini. Ada yang salah dengan pemerintahan sekarang? tentunya sangat besar kesalahan yang ada saat ini dalam pemerintahan saat ini, sistem pemerintahan yang justru cenderung akan budaya barat, sistem pemerintahan yang mengagungkan budaya yang bukan dari negara kita sendiri. Lalu seperti apakah sistem pemerintahan yang menjunjung tinggi budaya kita sendiri? Coba kita flashback ke masa lalu dimana bangsa kita menjadi bangsa yang besar dan memiliki banyak jalur perdagangan internasional sehingga banyak kapal dagang internasional yang singgah di negara ini yaitu jauh ke jaman kerajaan. Mengapa negara kita mengabaikan apa yang telah dibangun oleh para pendahulu kita, Kerajaan Sriwijaya, Maja pahit, Mataram, dan masih banyak kerajaan besar yang dibangaun dengan sistem pemerintahan kerajaan yang sekarang ini justru hanya menjadi penghias buku anak SMA saja.
1.     Sistem pemerintahan kerajaan di masa lalu

(gambar tidak di up load)

2.    Sistem pemerintahan demokrasi sekarang ini

(gambar tidak di up load)

3.    Jika diambil kelebihan di masing-masing sistem pemerintahan

(gambar tidak di up load)


                      Bukan sesuatu yang mustahil justru sistem kerajaan yang akan membuat bangsa ini menjadi bangsa yang besar, selain original dari nenek moyang bangsa indonesia sistem kerajaan juga banyak diterapkan dinegara besar seperti Inggris, lalu mengapa justru kita menganut sistem pemerintahan yang mengekor pada budaya dari bangsa lain. Perpaduan antara modernisasi dan intelektual jaman sekarang dengan Sistem pemerintahan kerajaan pastinya akan menjadikan Indonesia kembali akan jaya bak jaman sriwijawa menjadi raja selat malaka, gagah seperti patih gajah mada, dan mengaum seperti harimau mataram di kanca internasional.

Pendidikan
                 Bangsa yang besar tentunya adalah bangsa yang luas akan wawasan dan kemampuan, dan semua ini tentunya pendidikan yang mampu untuk mewujudkannya. Sistem pendidikan yang carut marut yang sekarang ini menjadi masalah tersendiri yang mesti menjadi perhatian besar bagi seorang geograf karena ketidak merataan pendidikan di Indonesia. Seprti yang dapat kita lihat bahwa jawa masih menjadi sentral dalam masalah pendidikan, bahkan karena begitu sentralnya di masyarakat luar jawa mengagunggkan orang jawa yang datang ke daerah mereka. sebut saja wilayah batam, Ketika orang jawa bersertifikat / ijazah sekolah maupun perguruan tinggi apapun asal dari jawa pasti di perlakukan istimewa dibanding yang lain dalam urusan mendapatkan pekerjaan. Apakah kemampuan orang di jawa lebih dibanding orang luar jawa tentu saja tidak, banyak jiara olimpoade yang berasal dari luar jawa bahkan dari Ambon dan Papua. Lalu ada apa  yang salah? tentunya sistem pembelajaran kita yang kurang dapat mempersatukan bangsa kita yang dipisahkan oleh lautan ini. Memang pemisah inilah yang menjadi masalah yang harus dipecahkan, kalau sekarang orang luar jawa untuk belajar ke jawa mesti banyak biaya dan perekonemian di luar jawa yang sebagian besar masih keberatan dengan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk pergi kejawa. Kalau sedemikian rupa mengapa tidak kualitas pendidikan yang kita salurkan ke luar jawa, yaitu membangun UGM kedua di sumatra, UGM ketiga di Kalimantan , UGM keempat di papua, dan seterusnya sehingga mereka yang diluar jawa mendapatkan kualitas pendidikan yang setaraf dengan yang ada di jawa.

                      Masalah lain adalah mahalnya biaya pendidikan, tentunya ini menjadi masalah yang begitu rumit karena menyangkut ekonomi masyarakat dan anggaran pemerintah bahkan kalau urusan uang masalah yang ringan akan menjadi masalah panas. Kalau dipikir-pikir apabila rakyat pendidikannya baik maka perekonomian maayarakan akan baik pula sehingga negara akan maju pula. Berarti negara lah yang nantinya memperoleh hasilnya lalu mengapa negara saja yang menjamin biaya pendidikan. "Sekolah Gratis" kata itu hanya akan terdengar pada saat kampanye saja, pada kenyataan sampai sekarang biaya sekolah mahal. Katanya gratis tapi pemerintah mengijinkan adanya pungutan a-z, bahkan dengan embel-embel SSN (Sekolah Strandar Nasional) atau RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) sekolah dapat menentukan besarnya biaya pendidikan. Seharusnya "Gratis" ya gratis saran saja kepada para dewan silahkan buka Kamus Besar Bahasa Indonesia apa makna gratis tersebut. kalu anggaran 20% masih kurang mengapa tidak bisa menambahkan dari sumberlain. Misalnya kalau dikalangan seolah ada hari jumat sebagai hari jumat sehat mengapa di kalangan anggola dewan maupun instansi pemerintah tidak bisa dibuat sebagai jumat amal, yaitu pada hari jumat para pegawai menginfaqkan sebagian gaji untuk biaya sekolah kalau perlu langsung dipotong dari rekening secara otomatis. Sehingga infaq khusus pendidikan dapat menutupi kekurangan anggaran pendidikan sehungga tiadak ada pungutan dari a-z. Dan akhirnya sekolah gratis ya gratis 100%.

                      Kurikulum pendidikan Indonesia yang tidak jelas juga menjadi masalah tersendiri, Kurikulum yang sering gonta-ganti tian tahunnya membuat arah pendidikan yang sukar untuk ditentukan. Bahkan pelawak kondang sule pernah mengkritik pendidikan kita "Kalo aquarium gonta-ganti ikannya jadi cepat mati, kalo kurikulum gonta-ganti orang tua yang mati karena mesti beli buku tiap hari" lawakan tersebut merupakan sindiran kepada pemerintah yang sering mengganti kurikulum entah karena alasan apa, mungkin karena disuap oleh penerbit, jelas saja yang paling di untungkan apabila kurikulum gonta-ganti adalah penerbit karena bukunya tiap tahun akan selau diperbarui. Selain itu kurikulum yang masih menganut budaya barat juga menjadi salah satu alasan pendidikan kita kurang maju padahal sebenarnya bangsa kita punya akan pola pendidikan yang original indonesia, seperti adanya cipta,rasa,karsa bukannya itu sama juga dengan iq,eq dan esq yang di ajarkan budaya barat dan dilihat secara historisnya cipta,rasa,karsa yang ada di Indonesia lebih dulu ada dari pada iq, eq, dan esq. Sehungga pada akhirnya alangkah bagus nya bila sistem pendidikan kita mengangkat keoriginalan Indonesia yaitu dengan cara pembelajaran yang diajarkan Ki Hajar Dewantoro dan masa kerajaan yang dikombinasi dengan modernisasi pasti akan menjadikan pendidikan Indonesia besar dan asli Indonesia.

Ekonomi
              Seperti yang sudah di paparkan dalam masalah pendidikan diatas jika suatu negara pendidikannya maju maka perekonomian negara tersebut juga akan maju. Namun masalah yang ada sekarang adalah masalah ekonomi yang ditunggangi oleh kepentingan politik sehingga kebijakan yang di ambil banyak yang banyak yang tidak pro rakyat. Hanya pada masa kampanye saja para petinggi mengatakan pro rakyat dan selebihnya terserah para pejabat. Seperti kebijakan century yang penuh akan unsur politik didalamnya walaupun banyak alasan katanya demi menyelamatkan perekonomian negara. Sehingga perlu di kaji kembali kebijakan yang seharusnya memoerbaiki perekonomian rakyat atau malah merusak perekonomian bangsa. Indonesia adalah kaya akan kebudayaan mengapa kebudayaan tersebut tidak kita jadikan ikon dari perdagangan internasional Indonesia, sehingga ketika kita banyak mengekspor hasil budaya dari daerah-daerah di Indonesia secara langsung kita membuka lapangan pekerjaan bagi masyarkat di daerah tersebut.Selain itu negara kita adalah negara agraris dimana banyak penduduk yang bekerja di sektor pertanian namun mengapa banyak petani yang tidak sukses? mungkin banyak faktor namun salah satunya adalah biaya produksi yang tidak sepadan dengan biaya dan tenaga produksi menjadi faktor utama di Indonesia, dan yang paling besar peranannya dalam pembengkakan biaya produksi adalah pupuk. Meskipun pupuk sudah disubsidi namun harganya masih mencekik para petani di desa-desa. Sehingga apabila ingin mengankat perekonomian para agronomer (petani) murahkan pupuk, pupuk murah=harga produksi rendah dan harga sembako pun tidak akan melambung tinggi sehingga pada akhirnya rakyat menjadi makmur.

Tidak ada komentar: